Dianggap Membahayakan Penggunaan Kosmtik Berglitter Dilarang

advertise here
Berbagai macam makeup telah hadir didunia fashion, dari makeup yang natural, epic, hingga karakter. Sebagian orang telah memadukan riasannya dengan hal yang dapat membuat dirinya lebih terkesan "wah". Ketika ingin terlihat glamour pun para pencinta makeup kerap menggunakan glitter. Walau terkesan "fun", namun ternyata glitter memiliki dampak negatif pada lingkungan. Para ahli pun menyerukan agar glitter dilarang.
Kebanyakan glitter terbuat dari plastik, dan bagian-bagian kecil dari partikel ini bisa menyebabkan bahaya ekologi, terutama di lautan. "Saya rasa semua glitter seharusnya dilarang, terutama karena ini adalah mikroplastik," ujar Dr.Trisia Farrelly, ahli antropologi lingkungan dari Inggris.

Mikroplastik adalah fragmen dari plastik berukuran panjang kurang dari 5 milimeter. Ukurannya yang sangat imut ini membuatnya tampak menarik seperti makanan-walau berbahaya- bagi hewan-hewan laut. Tak sedikit dokumentasi yang membuktikan hewan laut mulai dari plankton sampai paus yang memakan plastik. Terkadang dampaknya cukup fatal, mikroplastik itu berakhir di dalam perut seafood yang dikonsumsi manusia.

Penelitian yang dilakukan Profesor Richard Thompson menunjukkan, plastik ditemukan pada sepertiga dari ikan yang ditangkap di Inggris Raya. Jumlah mikroplastik di laut seluruh dunia diperkirakan mencapai 51 triliun kepingan. Sebagian besar mikroplastik memang berasal dari sisa-sisa plastik yang terurai menjadi bagian-bagian kecil. Namun, partikel sangat kecil yang disebut mikrobeads juga dibuat dengan sengaja untuk produk kosmetik dan kesehatan.

Kampanye aktif yang dilakukan para aktivis di Inggris akhirnya membuat pemerintah mengeluarkan larangan pemakaian mikrobeads. "Sampah plastik telah membuat kehidupan hewan laut terancam bahaya," kata Menteri Lingkungan Inggris, Michael Gove.

Glitter dalam kosmetik, menurut Farrelly, sering dianggap tidak berbahaya. Padahal, glitter kebanyakan terbuat dari alumunium dan plastik yang disebut PET. Zat tersebut bisa pecah, terurai dan mengeluarkan zat kimia yang bisa menggangu hormon dalam tubuh manusia dan hewan. Sebagai alternatif, sebenarnya saat ini juga ada produk glitter yang lebih ramah lingkungan dan tidak akan dimakan hewan laut.