Jerawat merupakan hal yang paling menyebalkan bagi sebagian orang, Seringkali mereka menyepelekan hal-hal yang kecil yang dapat menyebabkan jerawat. Apakah Anda sudah rutin mencuci wajah, bahkan menggunakan pembersih anti- jerawat, dan memastikan tidur dengan nyenyak setiap hari. Lantas, kenapa jerawat masih saja muncul? Ternyata, ada sejumlah kebiasaan lain -beberapa bahkan dilakukan tanpa sadar, yang menyebabkan kulit mudah berjerawat. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan sehari-hari yang merusak kulit, hingga menyebabkan jerawat.
1. Terlalu sering sentuh wajah
Tangan seringkali menyentuh wajah, entah saat rapat di pagi hari, mengobrol dengan rekan kerja saat makan siang, atau saat menonton pertandingan olahraga di kafe. Meletakkan tangan di wajah merupakan perilaku alami, namun bisa menjadi malapetaka bagi kulit. David Lortscher, seorang dermatolog dan co-founder, serta CEO Curology, mengatakan, menyentuh wajah dapat memindahkan bakteri ke kulit—yang akhirnya memicu kemunculan jerawat.
Duduk dengan tangan berada di dagu juga menyebabkan penumpukan kelembaban, sehingga bakteri memiliki tempat baik untuk berkembang biak. Nah, yang harus dilakukan tentu adalah mengurangi intensitas tangan menyentuh wajah. Tapi, jika tidak bisa, pastikan untuk mencuci tangan secara teratur. Dengan begitu, maka bisa menghilangkan beberapa bakteri yang akan berpindah ke wajah.
2. Tak mandi setelah olahraga
Setelah berusaha menurunkan berat badan dengan treadmill, maka Anda segera pergi dari gym. Tapi, sebelum beranjak pulang, sempatkanlah untuk pergi ke kamar mandi sekadar membilas atau bahkan mandi, agar jerawat tak muncul. Joel Schlessinger, seorang dermatolog lainnya, mengatakan, tidak membilas badan setelah olahraga merupakan cara terbaik munculnya jerawat di punggung dan dada. “Keringat mudah terperangkap di dalam pakaian ketat, menyebabkan jerawat, iritasi dan masalah lainnya." "Membilas setelah berolahraga sangat ideal karena mengurangi kesempatan bakteri menempel di kulit,” kata Schlessinger.
Segera bersihkan diri dengan sabun mandi anti-bakteri, basuh di area di mana kulit menyentuh peralatan olahraga, dan paling rawan berjerawat. Tetapi, bila mandi tidak menjadi pilihan, penting setidaknya untuk mengganti pakaian olahraga, dan membersihkan minyak dan keringat, yang menyebabkan muncul bakteri di wajah.
3. Salah pilih pembersih
Bacalah label yang tertera di produk pembersih. Terkadang produk tersebut malah memperparah, daripada membantu mengatasi masalah wajah. Lortscher menyarankan untuk menggunakan pembersih wajah yang diberikan label “non-comedogenic”. Sebab, jenis itu dirancang untuk orang dengan wajah berminyak dan berjerawat. "Beberapa bahan umum penyumbat pori-pori yang perlu diwaspadai meliputi isopropil miristat, natrium lauril sulfat, myristyl miristate, dan laureth-4," kata dia.
4. Stres
Sudah diketahui bahwa stres bisa menyebabkan banyak masalah bagi tubuh, mulai dari rambut rontok hingga berat badan turun.
Kondisi ini pun bisa membuat masalah bagi kulit. Lortscher mengatakan, pemicu stres seperti beban pekerjaan atau masalah dalam hubungan percintaan tidak menyebabkan jerawat. Namun, situasi tersebut bisa menjadi faktor yang berkontribusi mengundang datangnya jerawat. “Hal ini karena tubuh cukup kompleks—stres bisa menghasilkan hormon fluktuasi yang menstimulasi kelenjar minyak, dan menyebabkan peradangan hingga kita berjerawat,” kata dia.
5. Telepon genggam
Benar sekali, telepon genggam lebih kotor daripada yang kita dipikirkan. Schlessinger mengatakan, beberapa bakteri, termasuk staphylococcus aureus (bakteri staph), MRSA (antibiotic-resistant staph bacteria) dan E. coli, ditemukan di HP. Bakteri itu buruk bagi kesehatan, termasuk kulit. Khususnya, bila Anda menyentuh wajah setelah memegang ponsel. “Kita sering menyentuh gagang pintu, uang, dan bakteri yang sembunyi di benda-benda tertentu, dan kemudian menyentuh ponsel,” katanya. “Kemudian saat Anda meletakan ponsel ke pipi, semua bakteri tersebut juga berpindah ke wajah, yang menyebabkan jerawat, peradangan dan iritasi,” sambung dia.
6. Suplemen protein
Lortscher mengatakan, meskipun olahraga tidak membuat perubahan hormonal yang menyebabkan jerawat, suplemen dengan whey protein ternyata bisa memicu jerawat. “Ini bisa memiliki efek serupa pada tubuh seperti minum terlalu banyak susu, di mana mereka juga memicu pelepasan insulin dari pankreas dan meningkatkan insulin." Kondisi itu juga bisa memunculkan jerawat. Setidaknya hal itu menjadi kesimpulan dalam sebuah studi di Turki tahun 2017. Hal itu pula yang mungkin menjadi penyebab para olahragawan angkat besi yang minum suplemen whey protein memiliki jerawat di punggung dan dada mereka.
7. Tak cuci sarung bantal
Barang paling penting untuk ditambahkan ke cucian adalah barang yang menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas daripada apa pun, yakni sarung bantal. Sarung bantal yang tak dicuci dapat merusak kulit, karena kasur yang kotor memiliki tungau debu, bakteri, jamur, bulu binatang, keringat, minyak, dan cairan tubuh lainnya. “Ditambah, kulit, dan rambut meninggalkan minyak, produk rambut, sel kulit dan hal-hal lain yang menyebabkan jerawat, peradangan dan iritasi.”